Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

KENANGAN LANDMARK TONGGING

Gambar
ANAK TONGGING BANGUN LANDMARK Tongging merupakan kawasan Danau Toba yang terletak di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. Dengan keindahan panoramanya, Tongging juga terkenal karena bukitnya yang hijau dan juga air terjun Sipiso – piso yang mendunia. Namun, sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW), perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk desa dan danaunya selama ini dikenal cukup minim. Oleh karena itu, dalam rangka  marsipature hutanabe  (membenahi kampung halaman), putra – putri Tongging di perantauan yang tergabung dalam ‘Yayasan Tongging Danau Toba’, sepakat untuk membangun dan membenahi kembali desa mereka. Hal ini ditunjukkan dengan pembangunan  Landmark Letter Sign ‘TONGGING’  di tepi pantai (danau) desa dan sama sekali tidak mendapat bantuan dari Pemkab Karo. Landmark ini diresmikan oleh Bupati Karo, Terkelin Brahmana SH, Sabtu (5/8/2017). Acara yang dikemas dengan menampilkan tarian tradisional Puak Bata

Air Terjun Sipisopiso Tongging

Gambar
Air Terjun Sipisopiso  atau Sipiso-piso adalah sebuah air terjun yang berada di Desa  Tongging , Kecamatan  Merek ,  Kabupaten Karo ,  Provinsi Sumatra Utara ,  Indonesia . Air Terjun Sipisopiso memiliki ketinggian hingga 120 meter   dan mengucur deras membentuk garis vertikal sempurna. Sehingga Air Terjun Sipisopiso masuk dalam  air terjun  tipe  Plunge . Air Terjun Sipisopiso berada di bibir kaldera raksasa  Danau Toba  serta terbentuk pada aliran Sungai Pajanabolon yang merupakan salah satu  sungai  menyuplai air ke Danau Toba. Air Terjun Sipisopiso berada di ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan air laut. Nama Sipisopiso diambil dari nama sebuah  Gunung  yang berada tepat di timur laut Air Terjun Sipisopiso.  Gunung  yang juga disebut  Gunung  Sipisopiso ini memiliki ketinggian sekitar 1.860 meter di atas permukaan air laut. Wikipedia

KM SINAR BANGUN KAPAL ARWAH DI TEPIAN DANAU TOBA

Gambar
KAPAL ARWAH DI TEPIAN DANAU TOBA Simalungun  - Pembuatan monumen greplika KM Sinar Bangun tak hanya sekadar simbol begitu saja. Setiap pembangunan monumen memiliki arti penting. Pembangunan monumen kapal yang karam di Danau Toba tersebut, dipercayakan kepada Yori Antar dari PT Han Awal & Partners Architect, salah satu arsitek terkenal Tanah Air. Yori menjelaskan, bahan-bahan yang digunakan untuk mendirikan monumen sangat kokoh. Cat tahan cuaca hujan dan panas, sehingga tak mudah rusak dan menggunakan motif khas Batak. "Kita menggunakan bahan baja setebal 12 mili dengan pembuatan selama dua bulan. Dengan teknik pengecatan menggunakan  powder coating  yang kuat dengan cuaca. Di samping kiri dan kanan dibuat menggunakan baja dengan motif Ulos karena memang diminta," ucapnya.