PGBPI Mengadakan Seminar Silsilah Marga Girsang


Pengurus PGBPI Medan Menggelar seminar Silsilah Marga Girsang. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Polonia Medan, Sabtu 25/1/2020. Dalam kesempatan seminar ini Pembina PGBPI DR. Djaniko M H Girsang, SH., M.Hum memberikan sambutan pada pembukaan seminar tersebut.
Adapun sambutan Pembina PGBPI tersebut sebagai berikut :
Bangsa Indonesia dalam kesatuan wilayah bersifat politis yang selanjutnya dikenal dengan sebutan 'NKRI', yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, dari  Miangas hingga Pulau Rote. Dibelah oleh Lintang 0° Garis Equator (Khatulistiwa), adalah merupakan kesatuan wilayah dengan posisi yang strategis sejak dahulu sampai saat ini.
NKRI yang terdiri dari wilayah besar dan kecil, yang satu diantaranya dikenal dengan sebutan Propinsi Sumatera Utara (Sumut beribukotakan Medan). Sumut juga terdiri dari beberapa kabupaten, dimana 3 (tiga) diantaranya dikenal dengan sebutan Kabupaten Dairi (Sidikalang), Kabupaten Simalungun (Pematang Siantar) dan Kabupaten Karo (Kabanjahe), yang merupakan daerah penyebaran marga Girsang pada awalnya. Sedangkan pada saat ini marga Girsang telah pula menyebar tidak saja di semua wilayah kabupaten di Sumut, tapi juga di wilayah NKRI bahkan ke penjuru dunia. Pentingnya saya menyebutkan hal tersebut di atas, karena 'Stebby Julianatan' mengatakan : "Sejarah manusia adalah sejarah sepatu. Sejarah tentang tempat dimana ia pernah berpijak dan menjejak".
Sebagai bagian dari Bangsa dan NKRI yang mempunyai tujuan bernegara yang antara lain ialah untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera, maka warga marga girsang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Bangsa dan NKRI tersebut juga berkewajiban untuk mewujudkannya.
Sebagai unsur dari 'Sejahtera' sebagaimana salah satu dari tujuan bernegara adalah terpenuhinya kebutuhan material, sosial dan spiritual. Dari hal tersebut diatas, kegiatan kita hari ini yang dapat dikatakan sebagai upaya 'penelusuran akar' -- sehingga menjadi terang dan jelas silsilah asal-usul marga Girsang -- adalah juga merupakan upaya marga Girsang untuk memenuhi kebutuhan material, sosial dan spiritualnya dalam konteks pencapaian tingkat 'sejahtera' dimaksud dan sekaligus dalam rangka membangun manusia Indonesia seutuhnya. 'Utuhnya' manusia Girsang menjadikan pula 'utuhnya' manusia Indonesia. Keadaan ini tentu membuat semakin terang dan jelas peran marga girsang di tengah-tengah masyarakat kedaerahan, nasional dan internasional.
Penelusuran akar adalah udaha kita untuk memperjelas asal-usul kita 'Marga Girsang'.  "Sejarah sebenarnya tidak mampu menyusun peta-waktu, sebagaimana geografi tidak mampu menyusun peta bumi dan penghuninya". Demikian menurut 'Goenawan Mohammad'. Atas dasar pendapat ini, kitalah yang menjadi 'pemainnya' untuk merekonstruksi tentang silsilah sejarah marga girsang. Karenanya saya yakin, karena atas dasar ini pulalah DPP PGBPI melalui Panitia Seminar pada hari ini melangsukan acara yang sangat berguna dan bergengsi ini. Karenanya Pembina PGBPI dan kita semua patut mengucapkan terimakasih kepada DPP PG PI dan Panitia Seminar yang telah menghabiskan waktu, tenaga dan biaya untuk melaksanakannya. Demikian juga ucapan terimakasih secara khusus kami sampaikan pula kepada 'Team Sejarah' yang juga telah bersusah payah mengumpulkan dan mencari sumber-sumber data lisan maupun tulisan ditenga-tengah 'miskinnya' ketersediaan data tersebut.
Selanjutnya saya baca dalam round table kita, dalam seminar ini disediakan acara tanya-jawab. Untuk itu perlu kami ingatkan, selaku manusia berperadaban, yang mempunyai budi-pekerti, sopan-santun dan adat-istiadat ketimuran, apalagi sesama keturunan Ompung Girsang, maka kita isi ruang tanya-jawab tersebut dengan argumentasi yang baik dan benar serta berdasar. 'Tidak ada gading tidak retak', maka demikian juga karya tim sejarah ini tidak akan sempurna. Tentang ini 'Goenawan Mohammad' mengatakan : "Tapi barangkali sejarah terdiri dari penemuan-penemuan separuh benar, separuh salah hingga kemajuan terjadi". Karenanya kita tidak perlu memaksakan diri untuk ngotot mempertahankan argumen/pendapat. Waktu berjalan terus dan proses rekonstruksi akan tetap berlangsung. Sekarang kita, sebelumnya para pendahulu kita dan pada yang akan datang adalah bagian mereka para keturunan kita yang akan merekonstruksi ulang.
Salut kepada 'Team Sejarah' yang dengan segala keterbatasannya telah berupaya dan telah menghasilkan karya tulis yang penting ini. Pramudya Atanta Toer mengatakan : "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilan  didalam masyarakat dan dari sejarah". Akhir kata, mari kita berdoa di dalam hati seraya memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar acara ini boleh berlangsung dalam perlindunganNYA. Kepada semua kita yang hadir saya mengucapkan terimakasih. Kepada Panitia dan khususnya 'Team Sejarah' sekali lagi kami ucapkan salut dan hormat. Selamat berseminar dan Tuhan memberkati.
Dari Awal sampai akhir acara tersebut berjalan lancar.



SUMBER /DOKUMENTASI PGBPI  (JKP)/SJBNews

Komentar

POPULER POST

SILSILAH GIRSANG

SILSILAH TOGA SIMAMORA BERBAGAI VERSI

PINAR SIMALUNGUN

Patuturan Dalam Ke Kerabatan Suku Simalungun

TAROMBO MARGA GIRSANG

GIRSANG Vs LUMBAN TORUAN HARIARA

SEJARAH LAHIRNYA MARGA TARIGAN

Umpasa Namarpariban

PESTA TUGU GIRSANG 2017

Radja Radja Simalungun