Perjalanan Datu Balutan Girsang Ke Nagasaribu Tanah Simalungun

Anak Datu Parulas si Raja Ursa yang paling besar adalah DATU BALUTAN GIRSANG setelah dewasa kawin dengan paribannya Boru MANIK memperoleh satu orang anak yang diberi nama BAYAK LEKU GIRSANG sebagai Leluhur marga Girsang yang tinggal di Pakpak Bukit Leku Pegagan Hilir Kabupaten Dairi. (Sumber Ir.Simson Girsang)Pada suatu hari si DATU BALUTAN GIRSANG pergi berburu Burung Sinanggordaha bersama dua ekorAnjingnya mengikuti buruannya hingga sampai di Tanduk Banua Sipiso piso di Tanah Simalungun di sini dia kehilangan jejak, tetapi Datu Balutan Girsang menemukan se-ekor Kerbau putih (Horbo jagat) dimana dia menduga bahwa ia sedang berada disebuah perkampungan.

Gambar  Gunung (Dolok) Sipiso-piso, pertama kali Op Datu Balutan Girsang tiba di kaki gunung Sipiso-piso daerah Tanduk Banua Nagasaribu Kab. Simalungun .

Kemudian untuk bisa melihat daerah itu dan memandang daerah itu dia mendaki bukit Tanduk Banua dan Anjingnya pun mengikutinya. Karena sepanjang hari tidak makan dan minum, mereka kehausan dan kelaparan sehingga Datu Balutan Girsang berbaring di bawah sebuah pohon. Dia meminum beberapa tetes air yang jatuh dari daun ke bibirnya sehingga kembali segar sedangkan anjing -anjingnya berjalan dengan lidah menjulur dan disekitarnya terdapat tumbuhan Cendawan Merah dan Putih lalu Datu Balutan Girsang memetik Cendawan merah dan memberidimakan anjingnya, tetapi terbukti bahwa Dawan merah itu beracun dan anjingnya pun tergeletak pingsan hampir mati, kemudian Datu Balutan Girsang dengan segeramemberi dawan putih, tidak berapa lama anjingnya pulihsehat kembali seperti semula. Sehingga Datu Balutan memahami bahwa dawan merah racun dan dawan putihberfungsi sebagai penawar. Dari gunung itu dia melihat sebuah kampug besar yaitu kampung Nagamariah.Kemudian Datu Balutan Girsang datang ke kampung tersebut dan diterima dirumah penduduksetempat. Pada saat itu kerajaan Nagamariah terancam diserang oleh sekelompok musuh yang datang dari Siantar dan bermalam di dekat Gunung Singgalang dan musuh untuk memasak dan istrahat bersumber air dari kaki Gunung Singgalang yang diambil sebagai air untuk minum, yang sekarang disebut paya siantar. Tuan Nagamariah kesulitan melihat sejumlah besar musuh yang akan datang menyerang Nagamariah. Kini muncul Datu Balutan Girsang dengan usul bahwa dia akan menghancurkanseluruh musuh itu, lalu Tuan Nagamariah berkata : “Ketika anda berhasil maka saya akan memberimu seorang bou (anak gadis) sebagai istri” Kini Datu Balutan Girsang memohon kepada Tuan Nagamariah marga Sinaga untuk memberi perintah kepada warga Nagamariah untuk mengumpulkan sebanyak mungkin pohon berduri seperti duri bambu, duri pohon jeruk, duri rotan, duri pandan dan tanaman lain yang berduri. Lalu Datu Balutan Girsang pergi mencari Cendawan merah dengan merendamnya dalam air dan menaburkannya pada duri-duri tersebut. Kemudian duri yang sudah bercampur racun itu disebar disepanjang jalan tempat musuh lewat, dan air yang mengalir ke paya siantar sudah diracun, sehingga musuh terjebak pada duri dan meminum air yang mengakibatkan musuh semua mati. Setelah itu Datu Balutan Girsang pergi menghadap Tuan Nagamariah dan berkata : “Adong saribu i dolok i musuh mate marsinggalang” (Ada seribu musuh telah terjungkal mati dibukit itu) Sejak itu, Gunung itu disebut Gunung Singgalang dan sekitar daerah itu disebut menjadi Saribudolok. Kemudian Datu Balutan Girsang menikah dengan seorang gadis br Sinaga (bou) boru Tuan Nagamariah dengan cara pernikahan seperti seorang Raja, sementara ia tinggal di rumah bolon di sebelah kiri rumah Tuan Nagamariah. Sejak itu Datu Balutan Girsang dikenal dimana-mana sebagai Datu yang ahli (Tabib) yang mengenal seni mencampur racun dan orang lain menyebutnya Datu Parulas yang sangat ditakuti dan disegani. Setelah Tuan Nagamariah Sinaga meninggal DatuBalutan Girsang menggantikan kekuasaan mertuanya namun belum dinobatkan sebagai raja.

Tim wawancara langsung dengan marga gitsang di Nagasaribu Bapak Janamin Girsang bersama Bapak Darwin Girsang di Tigaraja Kecamatan Silimakuta.Kemudian DATU BALUTAN GIRSANG mengganti nama kerajaan dari Kerajaan Nagamariah menjadi Kerajaan Silimahuta kemudian dia membangun kampung Nagasaribu sebagai ibukota kerajaan Silimakuta terdiri dari 5 (lima) kampung yaitu Rakut Besi, Dolok Paribuan, Saribujandi, Mardinding dan Nagamariah. Datu Balutan Girsang dari Istri pertama boru Sinaga mendapat 4 (empat) putra yang belum bisa disebut putra raja karena ayah mereka belum di nobatkan menjadi raja dan Datu Balutan kawin lagi dengan boru Sinaga dari isteri kedua br Sinaga mendapat 2 (dua) putra semua berjumlah 6 (enam) putra masing-masing 

bernama

1. OP LITTA GIRSANG pada awalnya berperang melawan musuh dikerajaan Purba dan tertawan dikenakan hukuman mati, tetapi dapat meloloskan diri sampai ke kampung Dolok Saribu Kerajaan Pane, disana menikah sama boru Damanik mendapat 3 (tiga) putra, kemudian menikah lagi dengan br Saragih mendapat 2 (dua) putra semua berjumlah mempunya 5 (lima) anak yaitu Op Dolim, Op Rasoin, Op Huta, Op Jaudim dan Op Rajah Dolok Saribu sekitarnya) yang menjadi leluhur marga Girsang di Bagaduh, Bahbolon, Doloksaribu, Sondiraya, Pulian, Sinaman, Kampung Nagori, Dolok Pardamean, Dolok Batu Nanggar Sinaksak, Sidamanik.

2. OP DORAN GIRSANG anaknya 2 (dua) yaitu : Op Hobol, anak pertama OP Raja Inganan Girsang sebagai Tuan Dolok Paribuan keturunannya menyebar di Dolok Paribuan, Seribudolok, Bangun Purba, Sumbul, Sidikalang dan Jambi. Anak kedua Op Pohon Girsang di Bage anaknya tiga yaitu Op Radiam Girsang, Op Guma Girsang dan Op Raja Alam Girsang. Keturunannya di Bage menyebar ke Saribudolok, Sippan, Siturituri, Bangun Dolok, Sarumpadang, Pematang Raya, Dusun Bandar Howel, Bandar Raya I dan Bandar Raya II, Bandar Saribu, Parjalangan, Langit Sinombah, Simeluk, Simarkalawas, Purba Sinombang, Bagot Lingga, Sipalom dan Parmonangan. Sedangkan keturunan dari Op Guma Girsang yaitu Op Dinding Girsang menyebar ke Mardingding. Kemudian salah seorang keturunan Op Guma Girsang berasal dari Sippan bernama RajasoGirsang datang ke Dolok Paribuan menjadi Tuan menggantikan Op Limlim Girsang Tuan Dolok Paribuan. Sedangkan anak keturunan dari Tuan Guma Girsangdari Op Ahuni Girsang berkembang di Rajanihuta Siambaton Dolok Pardamean.Sedangkan data silsilah keturunan Op Pohon Girsang berikut keturunannya di Sippan dan Op Raja Alam Girsang di Bage berikut keturunannya datanya sangat minim dimohon kepada keturunannya supaya mengurtkan silsilahnya mulai dari bawah sampai hingga kepada Op Doran Girsang sebagai anak kedua dari Op Datu Balutan Girsang dari Nagasaribu.

3. OP. BINANGA SITARA GIRSANG dari Seribujandi ke Tanah Karo sekitarnya menjadi TARIGAN GIRSANG si empat nini (yang pertama Sikundul Tarigan Girsang}yang leluhur Tarigan Girsang di Tanah Karo, Seribujandi, Sidikalang, Kuta Bangun, Kabanjahe Simpang lima, Delleng Sirugun Pematang Siantar, Bahjambi, Tanah Jawa, Tanjung Balai, Simpangkuala Medan, Simalingkar dan yang kedua (Op Simerdang Tarigan Girsang Rumah Tengah) yang leluhur Tarigan Girsang dari Seribujandi, Pematang Siantar, Medan, Berastagi, Kabanjahe, Sari Munthe, Tanah Jawa Simalungun, Tiga Jumpa, Purbatua, Sipinggan, Jakarta. Yang ketiga Op Rumah Mercu Tarigan Girsang Rumah Mercu leluhur Tarigan Girsang dari Kabanjahe, Berastagi, Rambung Merah Pematang Siantar (keturunan alm. Jusuf Samsul Bahri Tarigan Girsangyang ke empat Op Rumah Kerbau Tarigan Girsang anak keturunannya diantaranya Op Raja Nimbang, Op Sanggup, Op Tamalit, dan Op Nulis Tarigan

4. OP RABAYAK GIRSANG HARA RAJA yang mempunyai tiga anak laki-laki yaitu Op Naik Girsang, Op Mangalani Girsang, Op Raja Ulubalang Girsang merupakan leluhur marga Girsang di Bage dan daerah pesisir pantai Danau Toba (Baluhut, Huta muda, Hutaimbaru, Soping, Sippan Nagodang, Hoppon, Tampeitampei) Bonandolok. Op Naik Girsang meninggalkan Bage pergi ke daerah Kerajaan Purba, Raya, Panei, Pematang Siantar, Tanah Jawa sebagian keturunannya memakai Purba Girsang. Sebagian lagi pergi ke Nagasaribu, Seribudolok, Siturituri, dan Tanah Karo, Garingging, Tongging, Merek, Tanjung Beringin, Sumbul Pegagan. Dimohon kepada keturunan Op Rabayak supaya mengurut silsilahnya dari bawah sampai kepada Op Rabayak, karena keturunan Op Tuan Malasang juga berkembang di Bage dan sekitarnya.

5. OP TUAN MALASANG GIRSANG pergi meninggalkan Nagasaribu membangun kampung Jandi Malasang dan Kemudian pindah ke Bage dimana ia membangun Sebuah Pasar dan Bale dengan dibawah pertuanan secara mandiri (Tuan Jandi Malasang) dan tidak tunduk kepada kerajaan Silimakuta, dan baru sekitar tahun1903 setelah Belanda berkuasa di Simalungun Urung Bage digabung tunduk dibawah kekuasaan Silimakuta,nak dari Tuan Malasang adalah Op TUAN GOTTAMRAJA GIRSANG di Urung Bage merupakan leluhur marga Girsang di Dolok Mariah, Urung Bage, Baluhut, Soping, Hutaimbaru dan Sippan, Galang, Singalor Lau, Parlambean, Pergendangen, Tongging, Merek, Partibi, Garingging, data keturunannya sangat minim mohon kepada leluhurnya menggali dan mengurutkan silsilahnya mulai dari bawah sampai ke Op Tuan Malasang. 

6. OP DINDING GIRSANG anaknya Tuan Panjang, anak Tuan Panjang Op Ayak leluhur marga Girsang di Saribudolok, Sigarantung, Op Adang, dan Tuan Guntar parjolma 16 leluhur marga Girsang dari Nagasaribu, Nagabosar, dan Tuan Sulian Nabolon di Ujung Saribu anaknya Rai Dolok dan Parjaolang anaknya empat yaitu Op Linggura Girsang, Op Ramgune Girsang, Op PajaruGirsang, Op Idom Raja Tuan Lobe Girsang parjolma 5, sementara anak Tuan Guntar Nagasaribu parjolma 16 yaitu Op.Tahan Girsang, Pa Alang Girsang, ParasokmaGirsang, Ugup Girsang, Ukkap Girsang (Naga Timbul), Pa Tagor Girsang, Pa Padang GIrsang, Umbak GIrsang, Eleng Girsang, Dais Girsang, Rajanag GIrsang dan RajaGani Girsang di Nagasaribu. Dari Nagasaribu yangmenjadi leluhur marga Girsang dari Tuan Rakut Besi, Tuan Saribujandi.

Komentar

POPULER POST

SILSILAH GIRSANG

SILSILAH TOGA SIMAMORA BERBAGAI VERSI

PINAR SIMALUNGUN

Patuturan Dalam Ke Kerabatan Suku Simalungun

TAROMBO MARGA GIRSANG

GIRSANG Vs LUMBAN TORUAN HARIARA

SEJARAH LAHIRNYA MARGA TARIGAN

Umpasa Namarpariban

PESTA TUGU GIRSANG 2017

Radja Radja Simalungun