Kisah Nagasaribu Silimahuta Kerajaan Girsang

DARI NAGASARIBU KE SILIMAHUTA

Sejarah yang termajinalkan

Nagasaribu lebih terkenal dulunya dibanding Silimakuta. yang jelas dalam Legenda Girsang seperti juga Purba (Pakpak) tidak mendapatkan tanah itu didapat dari Nagur atau direbut dari Dolok atau Silou. Dalam legenda lama Girsang mendapatkannya dari Tuan Marga Sinaga, menyiratkan ada tanah Sinaga di Simalungun atas diluar dari Sipolin. Ada juga cerita Girsang mengenang Tulangnya di Girsang yang menyelamatkannya versi Girsang Lumbantoruan. Kini penulisan sejarawan Milenium menulis semua serba dari Nagur, meski Nagur itu malah sesuatu yang tidak jelas sama sekali hingga kini, tapi begitulah gaya sejarawan dalam merekontruksi sejarah, tapi konyolnya sejarah dibuat sebagai legitimisa kepemilikan.

--Tahun 1823 Jhon Anderson mengenali Nagasaribu sebagai sebuat Kerajaan Utama di Batak, dan Kepala Utama dari Karo. 

---Tahun 1866 - 1867 J. A. M. VAN CATS BARON DE RAET dalam artikel perjalanannya berjudul Reize in de Battaklanden in December 1866 en Januarij 1867 => Belum saya temukan nama SIlima Kuta dan Nagasaribu disebut de kepalai Pengulu dan berciri Karo dan Toba. 

 Saya perhatikan bahwa tradisi ini terbatas pada suku Tebå Teba; karena hanya di Kenalang dan Naga Seribu saya melihat hal yang sama. Sarung dan slendangnya terbuat dari katun yang ditenun halus dengan berbagai corak.Disebut NagaSaribu di pimpun seorang Pengulu. Oleh karena itu saya membawa saudara panghulu Naga Seribou, yang telah menemani saya dari kampungnya ke danau, ke arn, dan dengan syafaatnya saya segera memiliki delapan puluh pendayung, 40 di setiap sisi, sehingga kami memiliki beberapa pendayung sendiri. .orang kepercayaan, siapa menyusul, 93 orang jumlahnya. Kakak panghulu Naga Seribou adalah seorang nahkoda dan berdiri di depan prahu, selalu menggerakkan tubuhnya, setengah menari, untuk mendesak para pendayung untuk meningkatkan kekuatan mereka. Kami berpegangan pada pantai sisi danau ini dan bergerak sangat lambat; di sana-sini beberapa pendayung didatangkan dari kampung-kampung sahabat, sehingga jumlah kami bertambah menjadi 98 orang. Singa Maha Raja berteman sangat dekat dengan panghulu Naga Seribo dan telah mengunjungi Naga Seribo dua bulan sebelum saya dan disana menampilkan tarian buatan untuk umum.

senada dengan Jhon Anderson Istri Kepala (pangulu) Naga Saribu beririka Batak Karo. .  C. J. WESTENBERG.  dalam artikle Dolok en Poerba  tahun 1903 menunjukkan Sudah ada Silima Kuta, sebagai daerah Independen (berdiri sendiri), dan seperti kita ketahui Nagasaribu adalah salah satu kampung terkemuka Silimakuta.

 Batas batas Kerajaan Batak Dolok, Silau lama, dibatasi: utara oleh Bedagei dan Serdang, barat oleh Serdang dan lanskap independen Si Lima Koeta, selatan oleh Si Lima Koeta, Poerba dan Raja, timur oleh Raja. Kepemilikan Tanah adalah oleh Tuan Purba kecuali Hinalang. 

- Hingga Laporan 1886 Naga Saribu masih dikenal

 Tahun 1886 Sudah disebut Kerajaan Silima Kuta VERSLAG VAN EENE REIS IN DE BATAKLANDEN. Oleh C. DE HA A N.

Kepala Salimakuta menyandang gelar raja; dia memiliki otoritas langsung atas ibukota Nagasariboe. Di bawahnya memerintah seorang pangeran kedua, tuhan Bangunsaribu (panghulu), dibantu oleh Tuan Sariboedolok dan Tuan Bagei (keduanya Sanina), yang memiliki otoritas langsung atas Bangunsaribu, tempat kedudukan mereka.

Di antaranya adalah empatsuku yaitu:

1.panghulu Dolokparibuan,

2. panghulu Sěribujandi,

3. Tuan dari Rakutběsi dan

4. Panghulu Mardinding.

Sumber Bacaan FB :Jan Eduart Sipaying